everything

Jumat, 04 November 2011

OLAHRAGA-sport

Sejarah Permainan Basket


Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahragabaru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.

Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari.

Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu.

Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.

Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.

Perkembangan Bola Basket di Indonesia
Di tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut itu, permainan Bola Basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan Rakyat Indonesia, Yogyakarta serta kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan dentuman meriam penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan kegiatan olahraga, termasuk permainan Bola Basket.

Bahkan dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) Pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta beberapa regu, antara lain : PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan.


History of Basketball Games
Basketball game was created by prof. Dr. James A. Naismith one physical education teacher Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusetts, United States in 1891. Ideas that promote the establishment of branch olahragabaru this is the fact that this time the membership and visitors to the school were increasingly degenerate. The main reason was the tedium of the members in participating in the exercise of his movements stiff Gymnastics. In addition, the perceived need in the winter to keep doing the sport that attracts more urgent.
Dr. Luther Gullick, superintendent head of sport at the school is aware of the symptoms that are less good, and immediately contacted Prof.. Dr. James A. Naismith and gave him the task to construct a new sports activities that can be played indoors in the afternoon.

In welcoming the task was Nasimith develop an idea that suits the needs of an enclosed space that is a game that is not so hard, there is no element menendan, tackle and interesting and not difficult to learn. The first step, tested it recomposition of the game Football, Baseball, and Football Lacrose. But none that match the demands. Because in addition to difficult to learn, also the game is still too loud to be played on a lighted indoor spaces.
From the results of experiments conducted Naismith akhrinya it came to the conclusion that the new game should use a round ball, not tackle, and should eliminate the wicket as a target. To tame the ball instead of kicking movements carried out by hand and pass the ball (dribbling) as the pinnacle of excitement, the goal is replaced with another target narrow and located above the players, so with such a preferential target object does not lie in the strength of the shot as it happens at the time of kick, but on the accuracy of shooting.
Naismith was originally going to use wooden boxes for target shooting, but since the time of the experiment is done which there is only baskets (basketball) peaches are empty, then finally shot baskets that were targeted. From the words of this basketball game then newly discovered Prof. Dr. James A. Naismith Basketball is called.
The development of Basketball in IndonesiaIn the midst of revolutionary turmoil in the nation to maintain the independence that has been captured, the game of Basketball is on a small part of the Indonesian people, especially those in the central city and the struggle of the People's government of Indonesia, Yogyakarta and the nearby city of Solo. Apparently, the threat of the sword and cannon booms colonizers did not become a barrier for the Indonesian people to do sports activities, including basketball games.
Even with doing sports activities such fighting spirit of Indonesia to maintain their homeland from the threat of the invaders who want to return to power more steely. Proven in September 1948, held in the city of Solo National Sports Week (PON) First to fight for several sports, including Basketball. Participate in these activities as well as several teams, among others: Poro Solo, Yogyakarta and Academy Sports pore Sarangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar